Suksesi IPLF

Suksesi IPLF dilakukan untuk memilih direktur baru berdasarkan musyawarah dari anggota IPLF, KMP, dan Nuansa. Suksesi juga bertujuan sebagai laporan pertanggungjawaban direktur ke anggota.

Hari ini, bertempat di ruang ex PHK Fakultas Psikologi UGM, pukul 16.00 Musik-Musyawarah Suksesi IPLF-nya KMP- dilaksanakan.

Acara dimulai dengan pembacaan LPJ oleh Direktur IPLF, Astuti Dian Lestari. Dilanjutkan dengan penyampaian visi & misi para calon direktur. Ada lima nama yang dicalonkan, Pramudita Lintang Yushinta, Ayunin Akrimni, Inong Malasari, Nurul Fajriyah, dan Atika Khoiriyah.

Puncak acara tiba, yakni pemilihan direktur baru. Musyawarah dilakukan di dalam ruangan, sementara lima nama calon direktur ‘disuruh pergi’. Singkat cerita, terpilihlah Inong Malasari.

Bismillah… Semoga dia yang sudah terpilih dapat mengkoordinir segenap jajaran pejuang psikologi Islam untuk melanjutkan mimpi-mimpi IPLF yang tertunda. Ketua-anggota hanya masalah peran. Selebihnya adalah kebersamaan menggapai ridha Allah…

Semoga IPLF nantinya makin berkah ^^


Islamic Psychology Class ~ Psikologi Islam Menjawab Kebuntuan Keilmuan Barat Sekuler

Pergeseran peradaban dari Islam ke Barat. Setiap orang selalu memiliki pandangan yang keliru tentang dirinya dan pandangan yang keliru itu pasti akan menguntungkan dirinya. Rahmat Allah dalam Islam dalam bentuk kekuasaan rahmat Islam, ini tidak pernah surut. Manusia hanya sebagai penikmat rahmat Allah. Umat Islam tidak perlu mendominasi dunia, cukuplah hanya menerangi. Menjadi cahaya, sebab cahaya adalah pembebasan.

Psikologi dalam pengabdiannya terhadap Islam. Psikologi yang berusaha mempelajari dinamika dari hati kita.mengapa hati? Sebab otak tidak pernah disebutkan dalam Al Quran. Otak hanyalah tools. Jangan menjadi orang yang hidup di dua dunia. Hidup di dunia Islam dan dunia profesi bukanlah hal yang terpisah. Kataanlah ini tidak akan pernah terjadi di diri kita.

Memisahkan agama sebagai ritualitas, adalah definisi yang sudah terdistorsi oleh orang-orang yang tidak ingin Islam maju. Psikologi Islam menggunakan metode ilmiah. Jika psikologi Islam tidak menggunakan metode ilmiah, maka itu bukan psikologi Islam.

Sikap Ilmiah:

  • Rendah Hati

Manusia itu bodoh, Allah Maha Benar.

Ilmuwan hanya berusaha untuk memahami kebenaran. Ini adalah poin yang berusaha dihilangkan oleh Barat. Dalam teori Barat sering terjadi gap karena teori dan prakteknya berbeda. Sedangkan dalam psikologi Islam tidak. Psikologi Islam bermula dari ilmu yang diamalkan baru kemudian dipahami mengapa demikian.

  • Empiris

Biarkan data yang bicara.

  • Skeptis

Jangan mudah percaya pendapat orang jika masih belum memuaskan akal pikiran kita.

  • Argumentatif

Jelaskan dengan logika yang benar, yaitu supra rasional-Sunatullah dari Allah Yang Maha Benar.

  • Teliti dan Detail

Eksplorasi segala kemungkinan penjelasan.

 

Ilmuwan Muslim Terdahulu

1. Al Khwarizmi

Hidup tahun 750-850, saat di Indonesia adalah Syailendra

Menemukan aljabar. Ilmu matematika yang bisa mengestimasi sesuatu yang tidak terlihat dan bisa diprediksi. Aljabar sebagai solusi dan canggih.

2. Ibn Al Haytham

Hidup tahun 965-1040. Salah seorang ilmuwan fisika.

3.Al Ghazali

Menyatakan bahwa ilmu adalah dari Allah dan seharusnya membawa kembali kepada-Nya. Ilmu yang benar adalah yang dapat menyelamatkan di dunia dan di akhirat. Bahwa kedokteran itu penting, namun lebih penting adalah kedokteran jiwa, sebab fisik itu fana dan jiwa itu abadi.

Mulailah anda mengasah hati. Caranya: bayangkan yang Anda ajak dialog adalah hatinya, bukan orangnya. Abaikan sikap, perilaku, dan ketidaktahuannya. Mereka memiliki hati nurani dan dalam berinteraksi nanti akan lebih tenteram, akan saling memahami.